Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahfudzot Kelas 4 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (10)


خُطْبَةُ قُسٍّ بْنِ سَاعَدَةَ الأَيَادِيِّ (المتوفّى قُبَيْلَ الْبِعْثَةِ) فِي سُوْقِ عُكَاظٍ
Pidato Quss bin Sa’adah Al Ayadi (Wafat Sebelum Kenabian) Di Pasar Ukkadz

أَيُّهَا النَاسُ اسْمَعُوْا وَعُوْا، مَنْ عَاشَ مَاتَ، وَمَنْ مَاتَ فَاتَ، وَكُلُّ مَا هُوَ آتٍ آتٍ، لَيْلٌ دَاجٍ وَنَهَارٌ سَاجٍ، وَسَمَاءُ ذَاتُ أَبْرَاجٍ، وَنُجُوْمٌ تَزْهَرُ، وَبِحَارٌ تَزْخَرُ، وَجِبَالٌ مُرْسَاةٌ، وَأَرْضٌ مُدْحَاةٌ، وَأَنْهَارٌ مُجْرَاةٌ، وَإِنَّ فيِ السَمَاءِ لَخِبَرًا وَإِنَّ فيِ الأَرْضِ لَعِبَرًا، مَا بَالُ النَاسِ يَذْهَبُوْنَ وَلاَ يَرْجِعُوْنَ؟ أَرَضُوْا فَأَقَامُوْا؟ أَمْ تُرِكُوْا فَنَامُوْا؟ يُقْسِمُ قُسٌّ بِاللّٰهِ قَسَمًا لاَ إِثْمَ فِيْهِ إِنَّ لِلّٰهِ دِيْنًا هُوَ أَرْضَى لَكُمْ وَأَفْضَلُ مِنْ دِيْنِكُمْ الَّذِيْ أَنْتُمْ عَلَيْهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ مِنَ الأَمْرِ مُنْكَرًا.

وَيُرْوَى أَنَّ قُسًّا بَعْدَ ذلِكَ يَقُوْلُ:
فيِ الذَاهِبِيْـــنَ الأَوَّلِيْنَ # مِنَ القُرُوْنِ لَنَــا بَصَائِرْ
لَمَّـــا رَأَيْتُ مَوَارِدًا # لِلْمَوْتِ لَيْسَ لَهَا مَصَادِرْ
وَ رَأَيْتُ قَوْمِي نَحْوَهَا # يَمْضِي الأَكَابِرَ وَالأَصَاغِرْ
لاَ يَرْجِعُ المَاضِي إِلَيَّ مَ # وَلاَ مِنَ البَــاقِيْنَ غَابِرْ
أَيْقَنْتُ أَنِّي لاَ مُحَــا # لَةَ حَيْثُ صَارَ القَوْمُ صَائِرْ




Terjemahan:
Wahai manusia! Dengarkanlah dan pahamilah, siapa yang hidup pasti akan mati, dan siapa yang mati pasti sirna, dan semua yang datang, pasti akan datang. Malam yang kelam, siang yang terang, langit yang bergugusan bintang, bintang berkerlap-kerlip, lautan bergelombang, gunung-gunung terpancang kokoh, bumi terhampar, dan sungai-sungai yang mengalir. Sesunguhnya di langit ada pelajaran dan sesungguhnya di bumi ada nasehat. Apa yang terjadi pada banyak manusia yang pergi dan tidak kembali? Apakah mereka senang tinggal (di dalam kuburan) lalu menetap? Atau mereka ditinggal (di sana) kemudian tidur? Quss bersumpah kepada Allah yang tidak ada dosa di dalamnya. Sesungguhnya Allah memiliki agama yang lebih Dia ridhai untuk kalian dan lebih utama dari agama yang kalian anut. Kalian betul-betul melakukan perkara mungkar.

Dan diriwayatkan bahwa Quss setelah itu berkata:
Pada orang-orang terdahulu yang telah pergi... dari generasi sebelumnya ada pelajaran bagi kita.
Ketika aku melihat jalan-jalan... menuju kematian yang tak berujung pangkal.
Aku melihat kaumku, baik besar maupun kecil, semuanya menuju ke sana.
Tidak akan kembali hari yang telah berlalu kepadaku... tidak ada yang abadi dari orang yang masih hidup (saat ini).
Aku yakin dengan pasti bahwa aku... akan menuju ke tempat yang telah dituju semua orang.



Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan:
Quss bin Sa’adah al-Ayaadii adalah seorang penyair hidup pada masa sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai seorang Rasul (pra-kenabian), ia merupakan penyair yang diyakini masih memegang teguh ketauhidan (percaya akan adanya Tuhan yang Esa), beriman akan adanya hari akhirat.

Dikatakan bahwa Quss adalah orang pertama yang menggunakan istilah ‘Amma ba’du’ dalam berpidato, selain itu dikatakan pula bahwa ia adalah orang yang pertama kali bersandar pada tongkat atau pedang ketika memberikan pidato atau khutbah.

Quss dikenal pula sebagai orang bijak, karena itu, dulu orang-orang Arab selalu meminta Quss untuk menjadi hakim tatkala terjadi pertikaian antara mereka, ketika itu Quss selalu berkata: “Pembuktian adalah kewajiban atas orang yang mendakwa (penggugat), sedangkan sumpah adalah kewajiban bagi tergugat yang mengingkari dakwaan atasnya.”, itulah prinsip yang dipakai oleh Quss untuk menegakkan hukum di kalangan kaumnya ketika itu, sehingga jika ada orang yang ingin mendakwa orang lain, maka ia harus mampu membuktikan kebenaran dakwaannya tersebut, sementara itu pihak terdakwa pun hendaknya bersumpah untuk mengingkari dakwaan atasnya.

Pelajaran: Sejarah membuktikan bahwa tidak ada keabadian di dunia ini, sekuat apapun kaum atau generasi yang pernah ada sejak diciptakannya dunia ini, semuanya sudah pergi menemui kematian, tak ada yang mampu bertahan hingga hari ini. Maka kita yang saat ini masih hidup di dunia ini hendaknya menyadari hal ini, sehingga kita pun hendaknya mempersiapkan diri kita untuk menuju ke tempat kehidupan kita selanjutnya (akhirat).

Kata kunci transliterasi: Quss bin Sa’idah, isma’u wa’uu, pasar ukaz, man ‘aasya maata, kullu ma huwa aatin aatin.

(Untuk Kata Mutiara Lainnya : Kumpulan Mahfudzot Kelas 1 - 5 KMI Gontor)

Posting Komentar untuk "Mahfudzot Kelas 4 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (10)"